Masalah Nasab Keturunan Nabi Yang Di Indonesia
Ras Dzurriyyah
Dahulu Alawayyin ialah sebagai ras dzurriyyah terkuat di Indonesia, meragukan, bahkan tidak mengakui Basyaiban sebagai dzurriyyah. Dan sekarang ras dzurriyyah terkuat itu mulai diragukan oleh banyak orang, atau sedikit, tapi ada.
Ketika Alawiyyin meragukan Basyaiban, itu tidak berarti Alawiyyin mengingkari adanya dzurriyyah, apalagi mereka sendiri mengaku dzurriyyah. Jika demikian, bila ada orang tidak mengakui Alawiyyin sebagai dzurriyyah, itu juga tidak berarti mereka mengingkari dzurriyyah.
Perbedaan
Perbedaannya jauh sekali antara: "kamu bukan keturunan Nabi" dengan "Nabi tidak punya keturunan".
Alhamdulillah
Mauqif (Paszuhesyd Kadeh ansab sadaat) Naqobah Ansab Rep. Islam Iran dengan di tandahi maktab Sayyid Mahdi Ar-Rajai (Ulama Nasab International) tentang Nasab Bani Alawi dan Imam Muhajir di Indonesia itu muttasil (Tersambung) kepada Rasulullah SAW.
Karena melihat sebab kitab-kitab tahqiqan Sayyid Mahdi Ar-Rajai dijadikan ala itsbat Nasab seperti Syajaratul Mubarakah, Al Fakhri Fil Ansab dan lain-lain yang dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti; Pak Imaduddin, Hanif Farhan dan lain-lain yang tidak relevan. Maka, pihak maktab telah menjawab lugas dan padat apa yang mereka tahqiq dan terbitkan. Pihak penahqiq sudah memberikan keterangan bahwa nama Ubaidillah ibn Muhajir dengan Abdullah ibn Ahmad Muhajir itu sama dan ada secara validitas Nasab sadat.
Note : Setidaknya Penahqiq kitab lebih memahami maksud kitab dan ibaroh yang ia tahqiq daripada sekedar pembaca seperti Pak Imad dan Pak Plered.
Baca Juga : Kata Jihad dan Hijrah Keluar Dari Makna Aslinya
Di ketik oleh Kyai Al-Ustadz Ma'ruf Khozin (Hafidzhullah).