Ternyata Di Dalam Lafadz Bismillah Bermakna Niat

Lafadz Bismillah Bermakna Niat

Pengarang

Pengarang kitab matan jurumiyah yaitu Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shonhâji (ibnu ajurrum) dan yang mengarang kitab mukhtashor jiddan (syarah daripada kitab jurumiyah) yaitu Syaikh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.

نفعنا الله به فى الدّارين امين

Lafadz Bismillah

بسم الله الرحمن الرحيم

(بسم الله) ngawiti ingsun ngaji kitab jurumiyyah kang ngawengku ing atase ilmu nahwu, hale ngalap berkah ing Allah. (الرحمن) kang maparinan nikmat gede ya Allah ing dalem dunia lan akhirat. (الرحيم) tur kang maparinan nikmat cilik ya Allah ing dalem akhirat boloko.

Dalam huruf ba' pada lafadz bismillah, itu terdapat makna niat. Saya akan bahas masalah huruf ba' pada lafadz bismillah dibawah.

Arti bismillah itu banyak wajahnya, gak hanya seperti terjemah (dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang).

Sebenernya gak salah, cuma nanti ada arti yg lebih mubhalagoh aja (nanti insya Allah kita bahas ketika sudah sampe ilmu balaghah) karena penjelasannya ada di kitab uqudul juman/jauhar maknun.

Misal ada orang yg mengartikan :

Bismillahi : kalawan nyebut asma ing Allah.

Bismillahi : Ngawiti ngaji ingsun ing iki lah iki kitab ya iku kitab jurumiyah, hale ngalap berkah kalawan nyebat dzat Allah.

Semua itu gak salah, jadi tidak usah di permasalahkan. Karena sudah ada alasan-alasannya didalam ilmu balaghah kenapa diartikan begitu. Insya Allah mudah-mudahan bisa istiqomah agar bisa belajar.

highlight

Saya orang sunda, tapi saya lebih seneng ngeloghat kitab dengan bahasa jawa. Karena lebih gampang aja, dan bisa mengetahui nahwunya. Seperti setiap utawi berarti mubtada, setiap iku berarti khobar. Dan lain-lain. Insya Allah akan saya kasih rumusnya untuk nyoret kitab utawi bagaimana, iku bagaimana. Sebenernya bebas mau gaya kaya gimana juga. Senyaman masing-masing aja.

Loghat sunda pun bisa untuk mengetahui mubtada, khobar, maf'ul. Cuma saya lebih senang loghat jawa dan menurut saya lebih mudah juga.

Saya lancar amat ya berbicara bahasa Indonesia kalau ngetik 😁 tapi kalo berbicara langsung kurang bisa. Soalnya masih sering kecampur sunda kalau berbicara.

Baca Juga : Abuya Uci Turtusi: Kisah Santri dan Perempuan Pelacur

Penjelasan

Di dalam kitab كتاب شرح نبذة البيان dijelaskan;

Redaksi : بسم

Bismi adalah susunan jer dan majrur

Bi = huruf jer 
Ismi = terbaca jer karena dipengaruhi huruf jer


Jer majrur بسم ini terkoneksi dengan Kalimat yang dibuang , perkiraan kalimat tersebut adalah kalimat أفتتح (Artinya : aku memulai) atau mengira-ngirakan kalimat lain selain kalimat aftatihu.

Redaksi : الله

Allah adalah sebuah 'Alam (nama) bagi dzat yang wajib wujudnya (maksudnya wujud Allah tidak membutuhkan pencipta) yang berhak atas segala pujian.

Sebagian ulama' berkomentar : bahwa lafadz الله berasal dari kata إله setelah itu kemasukan ال maka jadilah الاله , kemudian huruf alifnya الاله dibuang maka jadilah lafadz الله , dan lafadz الله ini digunakan sebagai nama bagi dzat yang wajib wujudnya.

Menyifati dzat Allah dengan shifat الرحمن الريحم bertujuan menjelaskan dzat yang dinamai bukan bertujuan menganggap الرحمن الرحيم itu sebagai dzat yang dinamai.

Jika tidak demikian maka dzat yang dinamai akan menjadi kumpulan dzat dan beberapa shifat dan pengertian yang benar bukan seperti itu akan tetapi dzat Allah (yang dinamai) itu satu atau tunggal.

Dan untuk penyandaran sifat rohmah (pengasih) kepada Allah itu termasuk bentuk (majaz metafora) / majaz mursal sababiyah , karena sebab sifat rahmah (kasih sayang Allah) semua mahluk mendapatkan kenikmatan-kenikmatan.

Bismillahirrahmanirrahim

Di mulai tidak dengan kata kerja (fi'il) dan juga tidak dimulai dengan kata benda (isim).

Tapi di mulai dengan kata sambung. Setiap kata sambung pasti ada sambungannya. Tidak dimulai dengan fi'il dan tidak dimulai dengan isim. Tapi dimulai dengan huruf, ya'ni huruf jer.

Kalau dimulai dengan huruf jer pasti ada ta'liqnya.

Jika konteks bismillah dalam awal ayat Al-Qur'an. Maka artinya : Bismillah : Aku (Allah) memulai Al-Qur'an ini dengan bismillah (dengan nama Allah).

Fungsinya Apa ? Untuk mengajarkan kepada hambanya. Agar kalian jika ingin melakukan aktifitas maka mulailah dengan bismillah.

Contoh konteks bismillah ketika mau makan : maka artinya : Bismillah (Aku makan dengan nama Allah) اى maknanya : Aku makan/aku bisa makan, dengan izin Allah.

Atau juga : Aku niat makan untuk mengharapkan keberkahan dari Allah.

Makanya tidak diberikan apapun sebelum huruf jer pada lafadz bismillah, karena untuk amalan kalian ketika melakukan aktifitas-aktifitas kebaikan.

Kesimpulan

Maka dari itu jika kita mau melakukan kebaikan apa-apa disuruh baca bismillah, karena ada keberkahan.

Contoh mudah : kita mau makan baca bismillah, kita harus tau kalau didalam bismillah itu sudah bermakna niat.

Bismillah : niat saya makan, untuk apa ? Untuk keberkahan dari Allah. Trus untuk apalagi ? Lanjutannya kan ada di do'a makan. Untuk "Bariklana Fima Rozaktana Waqina Adzabannar". Trus untuk apalagi? Dan bisa kita tambahkan sendiri niatnya, makan untuk semangat ibadah, semangat kerja, dan lain-lain.

Terimakasih

Baca juga berita anawawy.com di Google News
Next Post Previous Post