Merubah Takdir Apakah Bisa? Pengertian Qadha dan Qadar

Merubah Takdir

Qadha dan Qadar

Beriman pada “qadha dan qadar” (atas segala sesuatu yang baik dan buruk) adalah bagian dari rukun Iman. Qadha dan qadar merupakan salah dua dari kuasa Allah SWT atas segala makhluknya.

Kita sejak lama menggunakan kata qadha dan qadar. Kepercayaan terhadap konsep kata ini juga merupakan salah satu rukun iman yang ke-6 dalam agama Islam. Kita sering menggunakan kedua kata itu secara bergantian untuk sebuah pengertian yang sama. Tetapi ulama menyimpan penjelasan kedua kata tersebut yang mengandung pengertian berbeda.

Baca Juga : Orang Meninggal Amalnya yang Bermanfaat Bukan Hanya 3 Perkara

Imam Nawawi Al-Bantani memberikan contoh konkrit qadha dan qadar menurut kelompok Asy'ariyyah. Qadha adalah putusan Allah pada azali bahwa kelak kita akan menjadi apa. Sementara qadar adalah realisasi Allah atas qadha terhadap diri kita sesuai kehendak-Nya.

فإرادة الله المتعلقة أزلا بأنك تصير عالما قضاء وإيجاد العلم فيك بعد وجودك على وفق الإرادة قدر

Artinya : “Kehendak Allah yang berkaitan pada azali, misalnya kau kelak menjadi orang alim atau berpengetahuan adalah qadha. Sementara penciptaan ilmu di dalam dirimu setelah ujudmu hadir di dunia sesuai dengan kehendak-Nya pada azali adalah qadar,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 12).

Menurut Imam Ibn Hajar Al-Atsqalani, Qadha adalah “al-hukmu bi al-kulliyyâti ‘alâ sabîli al-ijmâli fi al-azali." Artinya: suatu ketentuan yang menyeluruh secara bulat, umum, dan garis besar (ijmal) di zaman azali (dulu saat penciptaan oleh Allah swt.). Jadi, qadha itu semacam “rancangan umum” segala sesuatu, termasuk setiap ketentuan bagi masing-masing orang.

Sedangkan Qadar adalah “al-hukmu bi-wuqû’i al-juz’iyyâti wa tafâsîlihi allatî litilka al-kulliyyâti ‘alâ sabîli al-tafsîli”. Artinya rincian-rincian kejadian dari ketentuan (qadha) tersebut secara perlahan dan pertahapan . Jadi, qadar itu semacam pengejawantahan ketentuan setiap manusia dari rancangan umum “qadha” yang ada di sisi Allah itu.

Qadha hanya Allah yang mengetahui, adapun qadar diketahui setelah kejadian/peristiwa itu terjadi.

Bisakah merubah qadha? Tidak Bisa. Karena hanya Allah yang tahu dan Allah yang menentukan di zaman azali, masa dulu, saat awal penciptaan.

Bisakah merubah qadar/takdir? Bisa. Yaitu melalui al-kasb, usaha. Karena kebaikan dan keburukan, ketaatan dan kemaksiatan, keimanan dan kekafiran, semua itu ditentukan oleh setiap orang atas kemampuan yang Allah berikan.

Al-kasb adalah usaha atau perbuatan manusia yang manusia sebagai pelaku dari perbuatan tersebut serta yang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya.

Next Post Previous Post